DISKUSI
Arsip Pembangkangan Perkawinan Anak
Pemandu: Maulida Raviola (Pamflet Generasi); Pembicara: Melani Budianta (aktivis kebudayaan dan intelektual publik); Nurul Muthmainnah (peneliti, Musyawarah Arsip); Armin Hari (fotografer)
Data UNICEF tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara tertinggi ke-8 di dunia dengan kasus angka perkawinan anak tertinggi. Perkawinan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pemiskinan struktural, keterbatasan akses terhadap pendidikan dan lapangan kerja, dan juga nilai-nilai budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan di dalam keluarga. Diskusi-diskusi mengenai berbagai dampak dan usaha pencegahan perkawinan anak telah banyak digelar, namun faktanya perkawinan anak masih sangat marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, baik di desa maupun di kota. Untuk itu, diskusi “Perkawinan Anak & Arsip Pembangkangan” bermaksud mengajak kita melihat bagaimana upaya dan keberhasilan kisah pembangkangan terhadap perkawinan anak dilakukan di berbagai tempat, salah satunya di pelosok Banti, Tanah Duri, Enrekang, Sulawesi Selatan, pada awal 1970-an yang didokumentasikan oleh Musyawarah Arsip. Diskusi ini juga akan menampilkan arsip-arsip foto dan cerita dari penelitian mengenai perkawinan anak di Indonesia. Kegiatan ini adalah bagian dari Program Publik RURU25: Poros Lumbung. Terselenggara atas kerjasama ruangrupa, Gudskul, Musyawarah Arsip, Riwanua, dan Koneksi Tamalanrea.
Keterangan selanjutnya: info@musyawaraharsip.org




